HANYA ADA 3 DI INDONESIA, BUPATI DONGGALA DIMINTA MERESMIKAN PEM OLEH SHEEP INDONESIA

KAREBA SULTENG NEWS – DONGGALA

Bupati Donggala Kasman Lassa menerima kunjungan perwakilan Yayasan SHEEP Indonesia di ruang kerja nya, pada Hari Rabu (23/11/2022). Dalam suasana santai dan penuh keakraban Bupati Donggala menerima 3 orang Relawan perwakilan SHEEP Indonesia yang datang di dampingi Kades Lombonga.

Dalam percakapan yang berhasil di himpun media Kareba Sulteng News, terjadi pembicaraan sekitar Lima Belas Menit dan diakhiri jabat tangan dan Foto bersama.

Kasman Lassa Membuka Percakapan “Sepertinya saya pernah kenal saudara-saudara ini, silahkan apa maksud dan tujuan saudara sekalian ?

Salah seorang Relawan bernama Masturido mengucapakan “Terimakasih atas waktu yang diberikan Pak Bupati, Kami dari Yayasan SHEEP Indonesia (Society for Heath, Education, Environment, and Peace).

Masturido membenarkan ucapan Bupati Donggala ketika waktu lalu pernah menghadap dan meminta Bupati Donggala untuk melakukan Peletakan Batu Pertama pembangunan PEM (Pusat Evakuasi Masyarakat). Tetapi ketika itu Bupati Donggala tidak bisa hadir karena sudah terjadwal Agenda lain sehingga hanya diwakili saja.

Masturido kembali memperkenal diri dan dua orang yang bersamanya iya perkenalkan kepada Bupati Donggala. “saya Masturido (Staf CO PEM Lombonga), ini Martin Denise Silaban (Koordinator Wilayah Sulawesi Tengah) dan ini Zaenuddin (Staf CO PEM Bangga).

Yayasan SHEEP Indonesia (Society for Heath, Education, Environment, and Peace) merupakan Organisasi Non Pemerintah yang memiliki mandat pemberdayaan masyarakat di bidang Kesehatan, Pendidikan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perdamaian. Memiliki Visi Menjadi Mitra pengembangan dan inovasi pemberdayaan masyarakat marjinal di Indonesia. Dan Misi Nya adalah Memberdayakan Masyarakat Marginal Menjadi Tangguh dan Kritis.

Lanjut Rido (sapaan Masturido) jadi maksud kedatangan kami, meminta Bapak Bupati Berkenan untuk Meresmikan Gedung PEM yang sudah selesai pembangunan nya dan menandatangani Prasasti pembangunan Gedung PEM, bertempat di Desa Lombonga Kecamatan Balaesang.

Bupati Donggala tampak antusias mendengarkan apa yang disampaikan Staf CO PEM Lombonga itu. Kasman Lassa menanyakan gambaran detail Pembangunan Gedung PEM kepada Rido. “Pembangunan gedung PEM (Pusat Evakuasi Masyarakat) memakan waktu lebih setahun dan pembangunan nya menelan Dana Sebesar 3,8 Miliar Rupiah. Pungkas Rido.

Martin Denise Silaban (Koordinator Wilayah Sulawesi Tengah Yayasan SHEEP Indonesia) menambahkan “Ini hanya ada 3 di Indonesia Pak Bupati Kami Membangun Di Lombok, Di Bangga Kabupaten Sigi dan di Lombonga Kabupaten Donggala. Kami mengadaptasi bangunan Lobo untuk di Bangga dan yang di Lombonga kami mengadaptasi bangunan Souraja.

Kasman Lassa tampak senang mendengar penjelasan tadi dan membenarkan apa yang disampaikan oleh Martin Denise Silaban selaku Koordinator Wilayah Sulawesi Tengah Yayasan SHEEP Indonesia itu. “Sudah betul Kalau Adaptasinya Souraja untuk Pembangunan PEM di Lombonga, Karena Souraja adalah Istana tempat tinggal Raja ketika Donggala masih pada masa Kerajaan dahulu kala.

Dalam pertemuan itu dijelaskan rangkaian acara Peresmian PEM yang di jadwalkan pada Hari Minggu Tanggal 4 Desember 2022 itu sebagai puncak Acara,  karena lebih dahulu diadakan Festival Ntodea selama Enam Hari mulai tanggal 29 November sampai 4 Desember 2022,  yang pesertanya dari Desa-desa yang ada di Kecamatan Balaesang. Dan diharapkan dapat menjadi ikon Kabupaten Donggala.

Bupati Donggala menanyakan siapa semua yang akan menghadiri acara tersebut. Rido menjawab “Kami mengundang Bapak Gubernur Sulawesi Tengah, Pimpinan OPD se-Kabupaten Donggala dan unsur Forkopimda.

Bupati Donggala berjanji akan datang menghadiri Acara Peresmian tersebut dan tidak lupa berterima-kasih kepada Yayasan SHEEP Indonesia. Beliau juga mengapresiasi atas apa yang telah Yayasan SHEEP Indonesia lakukan di Kabupaten Donggala, sudah Menolong, Memberikan Bantuan dan Menjadi teman Masyarakat Penyintas Gempa Bumi dan Tsunami. Terima-kasih banyak tutup Bupati Donggala 2 periode itu.

 

FOTO & PENULIS

N K S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *